TEMPO.CO, Tanjungpinang, - Sejak terdeteksi ada warga Malaysia dan Singapura yang terjangkit virus corona, jumlah penumpang feri di Pelabuhan Tanjungpinang anjlok drastis. Selama ini, rute Tanjungpinang-Singapura dan Tanjungpinang-Malaysia mendominasi pelayaran ddu Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang.
Penyelia Imigrasi di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Kota Tanjungpinang, Brama Setia mengataka, jumlah penumpang yang tiba di Tanjungpinang pada 2 Maret 2020 sebanyak 167 orang, 41 di antaranya adalah anak buah kapal. Sementara itu jumlah penumpang yang berangkat dari Tanjungpinang menuju Malaysia dan Singapura sebanyak 323 orang.
"Kapal dari Tanjungpinang menuju Malaysia dan Singapura tujuh trip, pulang-pergi," ujar Brama di Tanjungpinang, Selasa 3 Maret 2020.
Brama menjelaskan, hal yang sama juga terjadi untuk kapal yang membawa penumpang dari Singapura dan Malaysia. Bahkan ada kapal yang hanya membawa penumpang 6-8 orang. "Kondisi seperti ini terjadi sejak akhir Januari 2020 sejak virus corona menjadi perhatian serius Malaysia dan Singapura," tuturnya.
Ia mengatakan seluruh penumpang kapal melewati jalur yang terdapat bagian pemeriksaan "Thermal Scanner", sebelum diperiksa petugas imigrasi. Petugas Kesehatan Pelabuhan akan memeriksa suhu badan para penumpang. "Sejauh ini belum ditemukan penumpang dengan ciri-ciri suspect virus corona," ucapnya.
Berdasarkan pemantauan Antara, Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura tampak lengang. Jumlah penumpang pada siang hari yang tiba di pelabuhan tidak mencapai 10 orang.
Petugas menggunakan masker saat mengawasi dan melayani penumpang."Kami beli masker sendiri, ada juga dari kantor dan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan," katanya.
ANTARA